Info Menarik
Loading...

Sepur Kluthuk Jaladara, Pilihan Wisata Kota Solo


Solo - Selain Bus Tingkat Werkudara, peserta ASEAN Blogger Festival Indonesia atau ABFI 2013 juga diajak untuk merasakan asyiknya naik Sepur Tempo Doeloe, yakni Sepur Kluthuk Jaladara. Wah, beruntung banget deh aku dan sahabatku Blogger Bojonegoro bisa naik sepur ini. Pasalnya, sepur ini jarang beroperasi. Beroperasi jika ada rombongan yang memesan. Karena bahan bakar yang digunakan masih menggunakan kayu bakar dan harganya mahal. Sebelumnya, aku mengetahui Sepur Kluthuk Jaladara tersebut di salah satu acara di Stasiun TV Lokal yakni, Trans7. Akhirnya, keturutan juga bisa naik Sepur Kluthuk Jaladara pada saat kegiatan ASEAN Blogger Festival Indonesia 2013 kemarin. Bagi kawan - kawan yang ingin mengetahui secara detail mengenai Sepur Kluthuk Jaladara tersebut, ini ada tulisan sedikit mengenai Sepur Kluthuk Jaladara. Semoga bermanfaat bagi kawan - kawan yang ingin berwisata di Kota Solo. 

Jempol untuk Sepur Kluthuk Jaladara
Sepur Kluthuk Jaladara merupakan rangkaian lokomotif uap kuno dengan dua gerbong wisata. Lokomotifnya seri 1218 dibuat oleh Maschinenbau Chemitz Jerman pada tahun 1896,sedangkan gerbongya dibuat dengan bahan baku utama kayu jati pada tahun 1906 yaitu CR 16 TR 144 dengan interior klasik berbahan kayu jati. Sepur Kluthuk Jaladara mulai beroperasi pada tanggal 27 September 2009 setelah diresmikan pada tangggal 17 september 2009 oleh Menteri Perhubungan Republik Indonesia (waktu itu) Jusman Syafii Djamal.

Rel Kereta Api

Sepur Klutuk Jaladara memanfaatkan Rel Kereta Api yang melintas di tengah Kota Solo yang berdampingan dengan jalan protokol kota yaitu Jalan Slamet riyadi yang dulunya dibangun oleh Nederlandsh Indische spoorweg Maatschhappi (NISM), sebuah perusahaan swasta masa Pemerintahan Kolonial Belanda pada awal abad 20. Rel kereta api ini merupakan satu satunya heritage yang masih tersisa di Indonesia dan dipertahankan oleh pemerintah Kota Surakarta/Solo. Rel tersebut dulunya untuk jalan Kereta Kencana Raja dan term pengangkut toewan kulit putih yang ditarik kuda.

Sensasi Tempo Doeloe


Jaladara ssesungguhnya adalah menapaki rute term di jaman kolonial seabad silam. Term melayani perjalanan dari Purwosari hingga Stasiun Sangkrah dengan sejumlah titik Pemberhentian seperti di Kebon Raja Taman Sriwedar, Pasar Pon,Kampung Derpoyudan Kauman dan di depan Benteng Vastenburg. Dari atas Jaladara, semua itu seperti hadir kembali. Jaladara memulai perjalanan dari stasiun Purwosari yang di bangun pada tahun 1875 oleh sang Arsitek, Thomas Karsten, atas perintah Mangkunegara IV. Di stasiun ini lah, hasil perkebunan dan industry vorstenlandn (wilayah kerajaan Kasunanan dan Mangkunegaran) diangkut menuju kekota lain. Sebelum berangkat,penumpang sepur Kluthuk Jaladara dapat menyaksikan persiapan yang dilakukan masinis dan kru kerata  seperti menyiapkan pembakarang ketel uap. Siapapun bisa menyaksikan “perut” lokomotif, sebuah kesempatan yang saying jika dilewatkan untuk diabadikan. Perjalanan dimulai menyusuri perkampungan Purwosari hingga membelah Jalan Slamet riyadi melalui rel bengkong (rel yang menikung).

Dari atas jaladara akan disaksikan berbagai pemandangan kota solo ,sebelum kemudian berhenti di depan loji Gandrung yang terletak di kampong Penumping. Loji Gandrung,merupakan bangunan kuno yang kini difungsikan sebagai rumah dinas walikota yang konon dibangun oleh Jansen,seorang bekas tentara kompeni yang menjadi raja kopi di jawa. Jaladara bergerak ke timur melewati Taman sriwedari. Taman ini dulunya dikenal dengan Bon Raja ( Taman Raja,berfungsi sebagai kawasan rekreasi,hiburan dan tempat peristirahatan para kerabat Keraton Surakarta Hadiningrat),dan dilanjutkan untuk mendapatkan souvenir khas Solo. Disini juga diberi kesempatan untuk melihat proses membuat batik tulis.

Stasiun Kota Sangkrah menjadi tujuan terakhir. Stasiun yang di bangun pada tahun 1922 oleh NISM, dahulunya merupakan wilayah Kasunanan Surakarta. Seluruh perjalanan pulang pergi dan aktivitas di titik-titik pemberhentian ditempuh dalam waktu tiga jam. Sebuah perjalanan singkat yang tidak akan pernah dilupakan.

Pemesanan dan biaya

Untuk menikmati perjalanan menumpang Sepur Kluthuk Jaladara ini,dapat menghubungi :
  1. DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KOTA SOLO , Jl. Menteri Supeno No. 7 Surakarta Telp.(0271) 7096 111, dengan kontak person Indri (0856420051560, Sandi 085229790462).
  2. Tourism Information Centeer (TIC) Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Solo, Jl Slamet Riyadi,Telp.(0271) 711435 dengan kontak person Patrick

Sepur Kluthuk jaladara dapat membawa maksimal 50 kursi penumpang dengan biaya Rp.3,5 juta.

Akhirnya, hanya informasi ini yang dapat saya berikan. Semoga bermanfaat untuk semua. Amin. Salam dari kami Blogger Bojonegoro - Jawa Timur.

Share with your friends

Give us your opinion

Didik Jatmiko merupakan Blogger dan YouTuber dari Bojonegoro yang mencoba berkreasi, silahkan berkomentar sesuai postingan dan dilarang berkomentar menyinggung SARA dan SPAM.

Terima kasih telah berkunjung dan salam damai dari Bojonegoro.

Notification
This is just an example, you can fill it later with your own note.
Done