Info Menarik
Loading...

Merajut Masa Depan Pertanian di Tanah Bojonegoro

Bojonegoro tidak maju dalam bidang pariwisata. Ungkapan itu sering saya dengar dan terngiang di telinga. Salah satu teman saya yang saat ini sedang menempuh pendidikan di luar kota Bojonegoro pun mengatakan seperti itu pula, bahkan dia berkata enggan untuk pulang ke kampung halaman. Ironis memang.

SIAGA : Seorang Petani di Desa Ngraho Kecamatan Gayam sedang mengawasi 
             tanaman padinya dari gangguan burung emprit 
Saya pun teringat pelajaran yang disampaikan oleh guru bahasa daerah saya pada waktu di SMP, bahwa Bojonegoro itu memiliki tempat wisata yang cukup bagus yakni Khayangan Api. Dalam hati, ingin sekali rasanya pergi ke tempat tersebut. Apakah betul tempatnya itu bagus dan indah? Menurut Anda Khayangan Api tempatnya itu seperti apa? Tentu penilaiannya berbeda-beda. Saya percaya Bojonegoro adalah kawasan yang sangat tidak maju dalam bidang pariwisata. Bagaimana dengan Anda, tentu sependapat dengan saya. Terbukti masih banyak kawula muda yang lari ke tetangga sebelah untuk mengisi waktu liburan mereka.

Memang Bojonegoro tidak maju dalam bidang pariwisata, tapi jangan salah, Bojonegoro punya potensi pertanian yang luar biasa. Buktinya dari ujung ke ujung tanah yang ada di Bojonegoro memiliki potensi besar. Misalnya di Ngringinrejo terdapat agrowisata Belimbing, agrowisata Salak Wedi di Desa Wedi, Pepaya di Desa Prangi Kecamatan Padangan, Gerut di Desa Ngadiluwih Kecamatan Ngasem bahkan di wilayah selatan seperti Desa Sambongrejo Kecamatan Gondang juga cocok untuk ditanami bawang merah (brambang). Kemarin pada saat harga brambang melonjak tinggi, rata-rata petani disana mendapatkan keuntungan hingga jutaan rupiah bahkan lebih. Tidak hanya itu, tanaman tembakau pun juga cocok ditanam di Bojonegoro. Pohon Jati di Bojonegoro pun tumbuh baik di tanah yang tandus maupun subur dan kualitas kayu jati di Bojonegoro termasuk kayu kualitas terbaik di Indonesia. Pertanian organik pun sudah mulai dikembangkan di Kota Bojonegoro tepatnya di Desa Ngunut Kecamatan Dander. Ini tidak menutup kemungkinan bahwa sebenarnya bumi Bojonegoro itu sangat subur dan cocok untuk berbagai jenis tanaman, mulai dari padi, jagung,
tebu, palawija dan sebagainya.

POTENSI : Komoditas tebu menjadi salah satu produk 
                 perkebunan di Kabupaten Bojonegoro
Menurut saya, perlu diadakan riset khusus mengenai pertanian yang ada di Bojonegoro. Mengapa demikian? Karena Bojonegoro dengan luas wilayah sekitar 2.189,79 km2 memiliki potensi yang sangat besar di bidang pertanian yang mana rata – rata penduduknya berprofesi sebagai petani. Dengan adanya Waduk Pacal di Temayang dan Bendungan Gerak yang membendung sungai Bengawan Solo tentu sangat mempengaruhi perkembangan pertanian di Bojonegoro. Tidak hanya itu, selain terkenal dengan hawa panasnya ternyata di Bojonegoro itu juga dingin, yaitu di sekitar pegunungan pandan tepatnya di daerah Klino Kecamatan Sekar. Dengan potensi hawa dingin tersebut tentunya di daerah tersebut juga berpotensi untuk ditanami Pohon Durian, Petai dan sebagainya. Tidak mudah memang dan dibutuhkan waktu yang begitu lama serta dukungan dari berbagai pihak terutama Pemerintah Kabupaten Bojonegoro. Jika hal tersebut terwujud tentu akan mendatangkan rejeki yang begitu melimpah dan tentu akan menjadi sektor pariwisata tersendiri di Kota Bojonegoro.

POTENSI : Tanaman Jagung tumbuh subur dan berkembang
                 di Kabupaten Bojonegoro
Melihat potensi yang begitu besar tersebut, saya mempunyai ide atau gagasan. Seperti program yang dicanangkan oleh Bupati Bojonegoro "Suyoto" atau akrab disapa Kang Yoto  yaitu Bojonegoro menuju lumbung pangan dan energi. Untuk merealisasikan hal tersebut perlu adanya sinergi dan strategi khusus. Saya berpikir, perlu adanya “One Village One Product” atau “Satu Desa Satu Produk”, khususnya produk di bidang pertanian, perkebunan atau di bidang lainnya. Jadi masing - masing Desa atau Kecamatan yang berada di wilayah Kabupaten Bojonegoro memiliki satu produk unggulan yang menjadi ciri khusus tersendiri seperti halnya Belimbing yang menjadi ciri khusus Desa Ngringinrejo Kecamatan Kalitidu. Bayangkan jika dari 28 Kecamatan yang ada saat ini 75% memiliki potensi yang berbeda dan dikembangkan tentunya akan menjadi produk unggulan tersendiri di Kabupaten Bojonegoro .

Saya sadar untuk mewujudkannya tidak mudah, perlu adanya riset khusus berkelanjutan dan peran dari masyarakat yang kreatif serta dukungan penuh dari semua pihak terutama Pemerintah Kabupaten Bojonegoro untuk membantu mengembangkan potensi tersebut. Pemerintah Kabupaten Bojonegoro bisa mendatangkan fasilitator, pakar atau tim ahli dari perguruan tinggi terkenal di Indonesia yang notabene di bidang pertanian seperti Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Gadjah Mada (UGM) dan sebagainya untuk melakukan riset di Bojonegoro atau memberi pelatihan dan pendampingan kepada petani yang ada di wilayah Bojonegoro.

Agar petani yang ada di Bojonegoro mendapat pencerahan untuk lebih maju dan berkembang pola pikirnya. Jika hal tersebut terjadi, maka Bojonegoro sudah barang tentu menjadi daerah yang gemah ripah loh jinawe sehingga masa depan pertanian di tanah Bojonegoro dapat menyokong penuh kebutuhan pangan di tanah air. Target Bojonegoro untuk menjadi lumbung pangan pun menjadi kenyataan. (@kakdidik13)

Share with your friends

12 comments

  1. Terima kasih bro atas apresiasinya. Wah alamat toko online -nya apa bro? Gimana kabar dirimu di Jakarta?

    ReplyDelete
  2. wah... Ndi desa saya singkong sangat meduk2 dan gurih gan...

    ReplyDelete
  3. Pramanera : Betul banget, selain kaya akan Padi dan Jagung yang bermutu, Bojonegoro juga berpotensi untuk ditanami singkong. Daerah mana tu? Wah bisa berpotensi untuk bahan Keripik maicih.....

    Mohammad Faried Rahmat : Siap berkarya demi Kota Bojonegoro !!!! Ayo Bojonegoro.... !!! Darahku Bojonegoro Bumiku Angling Dharma......

    ReplyDelete
  4. Mantap. Saya suka kamu menulis tentang pertanian Bojonegoro mas. Petani-petani organik yang waktu itu kamu temui di Surabaya, bisa dieksplor lebih lanjut.

    Salam sukses.

    ReplyDelete
  5. Kak Edy : Oke trims bro.....

    Kak Said : I Love Bojonegoro, Selamat Hari Jadi Kota Bojonegoro Ke-336.... The spirit of Jonegoro....

    Mbak Tea : Terima kasih mbak, sungguh pengalamn di Surabaya kemarin adalah pengalaman yang tak kan pernah terlupakan. Bisa berkumpul dan berjumpa serta berdiskusi dengan orang-orang hebat di Tanah Air. Apalagi dengan bapak-bapak yang dari Bojonegoro kemarin benar-benar memberikan motivasi tersendiri.... Salut dengan kepeduliannya terhadap pertanian dengan cara mengelola sistem Pertanian Organik..... siap capcus to blog pean mbak.

    ReplyDelete
  6. Ternyata Bojonegoro,....selama ini memang Bojonegoro terkenal kalu gak Ledre ya...PERSIBOnya. Ternyata ada potensi lain yaitu bidang pertanian ya....

    ReplyDelete
  7. Target dirimu apa? bisa dishare mungkin.....

    ReplyDelete
  8. Muhammad Muchsin : oke dech... tetap semangat dengan target mu bro....

    Rifaun Naim : Suwun mas, barokallah.....

    ReplyDelete
  9. Rochi mudin : semua peserta artikelnya bagus-bagus pak. Ini mah hanya tulisan biasa..... Tetap semangat pak....

    ReplyDelete

Didik Jatmiko merupakan Blogger dan YouTuber dari Bojonegoro yang mencoba berkreasi, silahkan berkomentar sesuai postingan dan dilarang berkomentar menyinggung SARA dan SPAM.

Terima kasih telah berkunjung dan salam damai dari Bojonegoro.

Notification
This is just an example, you can fill it later with your own note.
Done