Info Menarik
Loading...

Menebar Aksi Melawan Pneumonia Bersama UNICEF dan Jurnalis Sahabat Anak

Menebar Aksi Melawan Pneumonia Bersama UNICEF dan Jurnalis Sahabat Anak -  Pertama kali saya dihubungi oleh mas Aan Hariyono dari Jurnalis Sahabat Anak (JSA) melalui telepon. Saat itu dia menyampaikan ingin mengundang admin didikjatmiko.com untuk mengikuti Diskusi Media : Menebar Aksi Melawan Pneumonia di Surabaya. Setelah memastikan bisa hadir, detail acara pun dikirimkannya melalui WhatsApp.
Kepala Dinas Kesahatan Provinsi Jawa Timur menyampaikan Paparan Materi
Saya menikmati perjalanan menuju Surabaya dengan menggunakan jasa transportasi Kereta Api dan dilanjut naik gojek untuk menuju lokasi kegiatan. Berhubung saya termasuk peserta dari jauh, panitia pun memberikan fasilitas menginap di Hotel Kampi Surabaya.

Selain diriku ada empat teman blogger yang juga diundang oleh JSA yaitu Mbak Widyanti Yuliandari dari Bondowoso, Om Nuzulul Arifin dari Mojokerto, Mbak Sri dari Malang dan juga admin @infogresik. Kami berlima ini dipercaya untuk mengikuti diskusi media bersama 30 jurnalis dari wilayah Jawa Timur.

Rabu, 28 Agustus 2019 Aksi Melawan Penumonia Dimulai. Pagi itu di lantai 2 Hotel Kampi Surabaya sedang berlangsung kegiatan Diskusi Media : Menebar Aksi Melawan Pneumonia yang menghadirkan narasumber - narasumber handal di bidangnya seperti Dr. Muhammad Attoillah Isfandiari, dr, M.Kes (Pakar Epidomologi FKM Unair Surabaya), dr. Kohar Hari Santoso ApAn.,KIC.,KAP., selaku Kepala Dinas Kesehatan Jawa Timur, Dr. dr. Dominicus Husada, Sp.A.K, dari Ikatan Dokter Anak Indonesia dan Arie Rukmantara, Kepala Perwakilan UNICEF Pulau Jawa.
Menebar Aksi Melawan Pneumonia Bersama UNICEF dan Jurnalis Sahabat Anak
Tema diskusi yang digelar JSA ini sangat menarik berdasarkan fakta yang ada seperti yang disampaikan oleh Dr. dr. Leny Kartika, Sp.A seorang dokter spesialis anak Divisi Inveksi Tropik RS Dr. Soetomo Surabaya berikut ini.

"Pneumonia merupakan penyakit pembunuh paling besar dari pada kecelakaan pesawat terbang dan Indonesia merupakan 10 besar penderita penyakit pneumonia terbesar di dunia", ucapnya.

Apa sih Pneumonia itu?

Pneumonia  merupakan  penyakit  infeksi saluran  pernapasan  akut  (ISPA) yang  paling sering  menyebabkan  kematian  pada  bayi  dan balita. Penyakit ini  merupakan  penyakit infeksi yang ditandai  dengan  batuk  pilek  yang  disertai sesak  nafas  atau  frekuensi  nafas  yang  menjadi lebih cepat. Penyakit ini dapat menyerang segala usia,  akan  tetapi  lebih  sering  menyerang  pada usia balita. Hal ini seperti yang disampailan oleh dr. Dominicus Husada, Sp.A.K, dari Ikatan Dokter Anak Indonesia.
Pemaparan Materi dari dr. Dominicus Husada, Sp.A.K, dari Ikatan Dokter Anak Indonesia.
"Penyebab terjadinya penyakit Pneumonia ini bisa karena bakteri, virus dan jamur yang dimulai dengan gejala awalnya dari panas, batuk, dan pilek lalu muncul sesak, nafas cepat, pernafasan cuping hidung, otot dada digunakan kuat, tubuh membiru dan semakin lama anak semakin lemah serta mengalami gagal pernapasan," ucap dr. Dominicus.

Sementara itu dr. Kohar Hari Santoso ApAn.,KIC.,KAP., selaku Kepala Dinas Kesehatan Jawa Timur dalam paparan menyampaikan bahwa penyebab kematian balita terbanyak yaitu disebabkan oleh penyakit diare, dan yang kedua Pneumonia.

Di tingkatan balita, UNICEF melaporkan pada tahun 2012 sekitar 21.000 balita di Indonesia meninggal disebabkan karena pneumonia. Provinsi Jawa Timur sendiri merupakan salah satu Provinsi dengan tingkat pneumonia balita yang tinggi.

Pneumonia  selalu  berada  dalam  daftar  10 penyakit terbanyak  di  rumah  sakit  sentinel  dan puskesmas sentinel  di  Jawa  Timur  mulai tahun 2008  hingga  2010.  Sedangkan  berdasarkan laporan  Kabupaten/Kota  di  Jawa  Timur, kasus pneumonia  pada  balita  tahun  2010  mencapai 76.745 kasus. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penyakit  pneumonia  masih  menjadi  masalah kesehatan  yang  cukup  besar  di  Provinsi  Jawa Timur.

Hasil pencatatan dan pelaporan Laporan  Eksekutif  Kesehatan Provinsi  Jawa  Timur 2012  (Profil  Kesehatan Provinsi Jawa Timur tahun 2012) menyebutkan, jumlah penderita yang dilaporkan oleh Kabupaten/Kota adalah sebanyak 84,392 pasien.
Perwakilan UNICEF Pulau Jawa saat Memaparkan Materi
Sementara itu Perwakilan UCINEF Pulau Jawa Arif Rukmantara menyampaikan bahwa kisaran biaya pengobatan penyakit Pneumonia ini sangat tinggi mulai dari satu juta hingga tiga puluh juta rupiah, biyuh mahal sekali ya.

Berhubung jadwal kepulangan saya menyesuaikan dengan jadwal keberangkatan kereta api, saya pun mohon ijin pamit pulang terlebih dahulu kepada panitia. Terima kasih buat Sahabat Jurnalis Anak (JSA) yang telah mengundang dan memberikan kepercayaan kepada didikjatmiko.com untuk menjadi bagian dari Menebar Aksi Melawan Pneumonia. (dik)

Share with your friends

2 comments

  1. Semoga saja semuanya selalu sehat selalu nih ya Mbak aamiin hehe

    ReplyDelete
  2. Beruntungnya anak-anak yang masih bisa diberikan gizi yang cukup. Banyak anak-anak Indonesia diluar sana yang belum bisa mendapatkan hak mereka di usia mereka. Banyak menjadi korban perceraian, perang antar suku, bencana, sehingga mereka tidak bisa menikmati masa bermain mereka. Bahkan banyak diantaranya yang ditelantarkan, dibuang, sehingga gizi juga tidak tercukupi. Namun ada UNICEF lembaga PBB dunia yang bergerak di bidang sosial perlindungan anak-anak dan perempuan. Mereka sudah lama menjaga anak-anak Indonesia dan membantu mendapatkan hak mereka, kita pun juga bisa membantunya dengan donasi melalui mereka. Tapi banyak dari kita yang takut donasi di UNICEF karena takut tidak tahu cara berhenti donasi UNICEF. Padahal itu perkara yang mudah kok, yuk bergerak bantu anak-anak Indonesia.

    ReplyDelete

Didik Jatmiko merupakan Blogger dan YouTuber dari Bojonegoro yang mencoba berkreasi, silahkan berkomentar sesuai postingan dan dilarang berkomentar menyinggung SARA dan SPAM.

Terima kasih telah berkunjung dan salam damai dari Bojonegoro.

Notification
This is just an example, you can fill it later with your own note.
Done