Info Menarik
Loading...

Menduniakan Madura dalam Jejak BPWS di Pantai Nepa dan Hutan Kera Nepa

Pada saat itu tepatnya tanggal 24 Oktober 2016 status facebook Wahyu Alam klebun pertama sekaligus Founder Plat-M (sebutan blogger Madura) nyangkut di timeline facebookku. Status yang dibuatnya seperti ini. Call for bloggers Dear bloggers, kalian free tanggal 22-25 November ini? Mau nggak main ke Madura dengan tiket sendiri, tapi pas di Madura Aku yang traktir 100% mau Aku ajak keliling explore Madura 4 hari 3 malam. Diajak main ke pantai, nyeberang kepulauan Sumenep, hingga nginap di rumah warga. Semuanya GRATIS ! dan seterusnya. Ada yang mau? Isi komentar nama dan url blogmu. Tanpa berpikir lama-lama, Saya pun langsung mengisi data yang diminta di kolom komentar (kebetulan yang pertama berkomentar hehehe).

Keesokan harinya, mas Wahyu Alam membuat status di facebook yang intinya dia berkata "tunggu email dari saya, siapkan tiket dan saya tunggu di Madura". Dia telah mengantongi 30 nama blogger yang akan diajak keliling Madura 4 hari 3 malam. Tepat tengah malam, smartphone ku berbunyi dan muncul notifikasi email masuk. Setelah ku buka isinya adalah email dari mas Wahyu Alam yang isinya mengenai konfirmasi keikutsertaan Menduniakan Madura 2016 yang dikemas dalam Famstrip Promosi Kawasan Suramadu (KKJSM & KKM) dan Produk Unggulan Madura melalui Blog.

Hari yang ditunggu-tunggu pun tiba

Sepulang dari kegiatan #JelajahGiziMinahasa #JelajahGizi2016 bersama SARIHUSADA dan DETIKCOM di Provinsi Sulawesi Utara, Saya menginap di rumah mas Fayas dan besoknya yakni hari Senin 21 November 2016 melanjutkan perjalanan pulang dari Jakarta ke Bojonegoro dengan menggunakan Kereta Api Kertajaya dan turun di Stasiun Cepu (karena lebih dekat dengan rumahku). Setelah menempuh perjalanan yang cukup lama yakni berangkat dari Stasiun Pasar Senen pukul 14.00 WIB, akhirnya Saya tiba di Stasiun Cepu pukul 23.15 WIB. Selanjutnya, perjalanan kuteruskan menuju ke rumah bersama Bapak yang telah lama menunggu. Waktu yang dibutuhkan untuk tiba di rumah adalah 20 menit. Sekitar pukul 23.35 WIB, Saya pun nyampek rumah dan beristirahat.

Keesokan harinya yakni tanggal 22 November 2016, usai sholat subuh semua kebutuhan selama di Madura kumasukkan ke tas. Kemudian Saya berpamitan kepada kedua orang tua, dan diantar oleh Bapak ke pertigaan Purwosari untuk menunggu bus jurusan Cepu - Surabaya. Trip selanjutnya akan dimulai hehehehe. Pukul 06.30 WIB, akhirnya bus yang kutunggu datang. Saya bergegas naik dan mencari tempat duduk yang masih kosong.

Di dalam bus, saya ngirim pesan melalui whatsapp dan janjian sama temanku Blogger Surabaya sebut saja namanya Dito. Saya bilang ke dia, kalau waktu normal pukul 10.30 WIB bus sudah tiba di Terminal Bungurasih. Berhubung kondisi macet, bus nyampek di Terminal Bungurasih pukul 11.00 WIB. Saya pun bergegas memberi kabar ke Dito bahwa sudah nyampek dan dia pun menyuruhku menunggu di tempat biasa. Tak lama kemudian, dia pun menjemputku dan kami bergegas menuju ke kantor BPWS di sebelah jembatan Suramadu sisi Surabaya. Maaf ya Dito, gara-gara diriku kita tidak sempat mengikuti pembukaan dan ditinggal bus rombongan.

Setibanya di Kantor BPWS, ternyata bus rombongan sudah berangkat. Kami pun memutuskan untuk sholat dhuhur terlebih dahulu di Masjid Thariqul Jannah yang berada di area Kantor BPWS. Usai sholat, Dito menghubungi salah satu panitia. Tak lama kemudian akhirnya kami dijemput oleh Zamroni, salah satu panitia #JejakBPWS #MenduniakanMadura dengan menggunakan mobil yang dikemudikan oleh Ilham lalu menyusul bus rombongan yang masih berada di lokasi calon Rest Area dekat Jembatan Suramadu. Suasana di dalam mobil terasa mengasyikkan dan ramai karena ada Sayadi yang khas akan gaya tertawanya hehehe.
Tiba di Desa Tolbuk Kecamatan Klampis Kabupaten Bangkalan
Kiri : Wahyu Alam (Klebun Pertama & Founder Plat-M), Ali Muhtar (anggota Plat-M) & @kakdidik13 | Foto by : Wahyu Alam
Perjalanan pun diteruskan dengan pengawalan patwal Polres Bangkalan. Di dalam mobil Zamroni berkata bahwa rombongan akan berhenti sejenak di Kecamatan Klampis. Sambil menikmati perjalanan, Saya pun menikmati nasi kotak yang diberikan oleh panitia. Selang beberapa waktu kemudian, rombongan pun tiba di Desa Tolbuk Kecamatan Klampis, lalu mereka pun turun dari bus. Kami pun demikian, turun dari mobil lalu berbaur dengan teman-teman yang lain dan saling menyapa dan berjabat tangan. Ya, hampir dari peserta Farmtrip ini sudah pernah familiar dan kopdar sebelumnya, jadi nggak canggung lagi untuk saling menyapa dan bertegur sapa.

Salah satu tour guide sekaligus panitia dalam kegiatan ini, sebut saja namanya Vicky menjelaskan kepada teman-teman Blogger mengenai Kawasan Khusus Madura (KKM) di Desa Tolbuk Kecamatan Klampis yang mana kelak akan dibangun menjadi pelabuhan Internasional yang menampung kapal dalam jumlah yang banyak. Usai menerima penjelasan, rombongan pun masuk ke dalam bus dan melanjutkan perjalanan menuju Kabupaten Sampang. Saya dan Dito masuk ke dalam mobil bersama Zamroni, Ilham dan Sayadi. Kami pun berangkat lebih dahulu karena Zamroni dkk bertugas untuk memasang banner di Gerbang masuk Kawasan Wisata Hutan Kera Nepa.

Sambil menikmati perjalanan yang lumayan jauh dan jalan yang cukup bergelombang, kujelasin dulu tentang BPWS ya. Badan Pengembangan Wilayah Suramadu (BPWS) dibentuk dalam rangka sebagai suatu upaya untuk mempercepat pengembangan Wilayah Surabaya Madura atau lebih dikenal dengan nama Suramadu, paska selesai dibangunnya Jembatan Suramadu tahun 2008 silam, meliputi Kota Surabaya dan keempat Kabupaten di Pulau Madura yaitu Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Sampang, Kabupaten Pamekasan dan Kabupaten Sumenep. 

Adapun Visi BPWS yaitu Terwujudnya Wilayah Suramadu sebagai Pusat Pertumbuhan Ekonomi Jawa Timur dan Simpul Transportasi Nasional dengan Mempertahankan Nilai Budaya Masyarakat. Untuk mewujudkan visi tersebut, salah satu misi yang ditempuh yaitu meningkatkan ekonomi masyarakat di seluruh wilayah Suramadu melalui program fasilitas sektor dan stimulasi oleh BPWS melalui koordinasi dengan unsur Pemerintah, Swasta dan Masyarakat. Itulah gambaran singkat mengenai BPWS, sudah bisa dipahami kan? Saya mau istirahat dulu, perjalanan masih jauh lumayan dech untuk istirahat agar tubuh tetap fit. 

Tiba di Desa Batioh Kecamatan Banyuates

Gapura Hutan Kera Nepa di Desa Batioh Kecamatan Banyuates Kabupaten Sampang | Foto by : Dito
Setibanya di lokasi tepatnya di Desa Batioh Kecamatan Banyuates Kabupaten Sampang, kami berempat pun turun dan mencari lokasi wudhu untuk malaksanakan sholat ashar. Usai sholat, kami bergegas menuju gerbang objek wisata Hutan Kera Nepa. Hutan Kera Nepa merupakan salah satu objek wisata alam yang menyajikan keindahan dan kesejukan hutan tropisnya. Hutan ini terletak di pinggir pantai utara Kabupaten Sampang. Kedatangan kami disambut oleh kera-kera imut yang katanya jumlahnya begitu banyak. Aku pun teringat dengan Pulau Kembang di Kalimantan Selatan yang pernah Saya kunjungi tahun 2014 silam. Tanpa berbasa-basi, kami pun memasang banner. Setelah dibantu oleh penduduk sekitar, akhirnya banner pun terpasang di lokasi yang sangat strategis.

Berpose usai memasang banner di dekat Gapura Wisata Hutan Kera Nepa | Foto by : Zamroni
Waktu semakin sore, Kami pun kembali ke lokasi parkir mobil dan menuju ke homestay yang tak jauh dari lokasi parkir mobil. Setibanya di homestay, ternyata teman-teman blogger udah pada ke Hutan Kera Nepa (yach ketinggalan lagi hehehe). Nggak papa dech, meskipun ketinggalan sore itu Saya, Dito, Zamroni, Ilham dan Sayadi langsung bergabung dengan teman-teman Plat-M yang sedang menikmati pemandangan pantai Nepa sambil bermain bola. Puas bermain di Pantai Nepa, kami kembali ke homestay dan antri untuk mandi.

Malam pun mulai menyapa, menambah keakraban dan kebersamaan di antara kita para blogger dari penjuru Nusantara. Apalagi jamuan makan malam yang disajikan oleh warga Madura mulai memenuhi teras homestay dan siap untuk dinikmati. Usai makan, kegiatan dilanjut dengan diskusi Blogger Nasional bareng Kepala Desa Batioh dan Perwakilan dari Bapeda Kabupaten Sampang.

Selamat pagi Batioh

Pagi ini kami masih berada di Desa Batioh Kecamatan Banyuates Kabupaten Sampang. Sebuah desa yang memiliki potensi wisata unggulan berupa Pantai Nepa dan Hutan Kera Nepa. Keberuntungan nampaknya belum berpihak kepada kami karena langit terlihat mendung sehingga sunrise di Pantai Nepa belum bisa kami abadikan.

Hal tersebut tak menyurutkan hati kami untuk mengeksplore Pantai Nepa. Sebagian peserta asyik menyusuri Pantai Nepa dan mencari spot foto yang ciamik. Saya pun asyik mengikuti tantangan game estafet karet gelang yang diberikan oleh panitia. Puas dengan permainan tersebut, kami kembali ke homestay untuk mandi. Sebelum melanjutkan perjalanan ke Sumenep, aktivitas di Desa Batioh ini kami akhiri dengan sarapan bersama.

Masukan bagi pengelola Pantai Nepa & Hutan Kera Nepa. Pantai Nepa & Hutan Kera Nepa ini memiliki pemandangan yang sangat indah dan menawan. Saya tertegun dan prihatin, melihat banyak tumpukan sampah berserakan di tepi Pantai Nepa. Perlu adanya perhatian khusus dari masyarakat sekitar dan pemerintah, penambahan fasilitas berupa toilet bagi pengunjung, tempat sampah, tempat duduk bagi wisatawan, dan sebagainya. Semoga kelak, potensi wisata unggulan Desa Batioh ini semakin berkembang dan manjadi lokasi wisata favorit di Kabupaten Sampang. Amiin (@kakdidik13)

bersambung

Share with your friends

22 comments

  1. Senang sekali bertemu KakDik yang kayak Superman Blogger. Pengalaman yang banyak menjadikan pantas menyandang gelar SuperBLoggggggger

    ReplyDelete
    Replies
    1. Senang juga bisa kopdar bersama ya hehehe... Wah gelar apaan nih? Selanjutnya Kopdar di Rembang hehehe :D

      Delete
  2. hi kak didik...

    moga bisa ngtrip bareng lagi ya ke Maduranya,, masih banyak loh tempat2 indah yg blm kita jelajahi.. PR buat Plat-M nih,,,,,

    senang bs kenal kak didik. SALAM PRAMUKA

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo Radit...

      Semoga ya, amiin....

      Senang juga bisa kopdar bareng Radit (Blogger Pontianak) di #MenduniakanMadura Salam Prok...3x Prok...3x Prok...7x

      Delete
  3. Bakalan panjang nih postingannya. Beruntung Kak Didik bisa ke Madura.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya hehehe, bakalan banyak yang harus ku keluarkan menjadi wujud tulisan. Alhamdulillah, ini adalah kali kedua, jalan-jalan ke Madura :)

      Delete
  4. Keren deh acara #MenduniakanMadura ini. Bikin orang-orang yang gak tahu tempat-tempat bagus di Madura kayak saya, jadi tahu. Tadinya cuma tahu Suramadu aja. Semoga banyak daerah lain yang ikutan. Biar semua tempat bagus terekspos dan banyak diketahui orang.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mbak, keren bangetttttt. Kopdar 4 hari 3 malam bersama teman-teman Blogger dari penjuru Nusantara :)

      Delete
  5. Seneng sekali bisa kembali berjumpa dengan kakak pramuka yg satu ini hehehe... Asyik ya eksplor Madura bareng temen2 blogger se-Indonesia. Dan bener banget itu soal masukan Kak Didik, perihal cinta lingkungan jadi PR besar untuk pemerintah setempat agar #MenduniakanMadura tak sekedar wacana saja.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mbak, seneng juga bisa reuni bareng di #JejakBPWS #MenduniakanMadura Semoga kebersihan lingkungan Pantai Nepa dan Hutan Kera Nepa benar-benar diperhatikan ya mbak :D

      Delete
  6. Wiiih... inget kak Didik, inget tepuk Pramuka. Prok prok prok :D. Bagian yang menyenangkan dari famtrip begini ya bisa ketemu langsung sama temen2 bloger yang jauh-jauh, termasuk kak Didik gini :).

    ReplyDelete
    Replies
    1. Semangat Pramuka tertanam dalam jiwa hehehe... Senang bisa kopdar bareng Mbak Mollly (blogger Medan) semoga suatu saat (kalau ada rejeki) bisa kopdar ke Medan. Amiin.... Ajak mas Ndop dkk ! Budhal yuk ke Medan !

      Delete
  7. saya kira Kak Didik ini ditinggal lo waktu kita sudah mulai naik bus menuju Madura. Eh ternyata nyempil diantara Dito dkk. ketemu di Pom Bensin.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kang Pardi, maaf kan pas pemberangkatan belum bisa bergabung di bus hehehe :D

      Delete
  8. seru kayaknya kang, maunya ikutan, kalau nggak kepilih ya sudah lah hehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Semoga lain waktu bisa join ya :D #MenduniakanMadura

      Delete
  9. Pokoke Rembang adalah destinasi selanjutnya! Hahahhaa kak Didik segera dibicarakan ya piknik kita ini hahaa ajak Halim juga soale dee pingin melu koyoke.

    4 hari 3 malam yg cukup melelahkan namun sangat berkesan. Blogger2 punya karakter yg beda satu sama lain dan saling melengkapi.

    Salut buat plat M selaku panitia dan thank you buat BPWS sudah ngajak jalan2 gratiiiis.. Pak, bangun pulau Gililabak dong! Ntar undang kami lagi! Ya ya ya? Hahahha

    ReplyDelete
    Replies
    1. Boleh, oke Mas Ndop.... Ntar saya calling-calling kalau udah fix waktu untuk jalan-jalan ke Rembang :D

      Delete
  10. Matohhh.... :D jangan kapok ke Madura yaaa....

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nggak kapok kok mbak Dian.... Justru, Madura itu luar biasa dan wajib untuk ke sana lagi soale belum merasakan sensasi Sate Madura yang khas hehehe :)

      Delete
  11. Wah, seneng banget bisa ketemu kak didik dan blogger lainnya. Kalo waktunya lebih panjang, akan semakin banyak pengalaman dan keseruan yang kita lewati ya. Semoga ketemu di trip berikutnya. Hehe. Salam blogger Leemindo

    ReplyDelete
    Replies
    1. Senang juga bisa kopdar bareng Edo dan kawan-kawan dari Blogger Pontianak dalam #MenduniakanMadura #JejakBPWS seru banget dech :D Sampai berjumpa di kopdar dan trip berikutnya :D #SemangatNgeBlog

      Delete

Didik Jatmiko merupakan Blogger dan YouTuber dari Bojonegoro yang mencoba berkreasi, silahkan berkomentar sesuai postingan dan dilarang berkomentar menyinggung SARA dan SPAM.

Terima kasih telah berkunjung dan salam damai dari Bojonegoro.

Notification
This is just an example, you can fill it later with your own note.
Done