Info Menarik
Loading...

Pentingnya Pendidikan Budi Pekerti di Sekolah

Dalam kehidupan sehari-hari kita sering mendengarkan istilah budi pekerti. Apa itu budi pekerti ? Langsung saja kawan, dipostingan sebelumnya, saya telah membahas mengenai dampak positif lagu anak-anak dan mencoba merefesh mengenai majalah genderang dan bernostalgia dengan buku paket legendaris era 90-an, pada kesempatan kali ini saya akan menyampaikan betapa pentingnya pendidikan budi pekerti diajarkan di sekolah.
Salah satu adegan Film Laskar Pelangi 
Menurut kamus Bahasa Indonesia budi pekerti merupakan kata majemuk dari kata budi dan pekerti. Budi berarti sadar atau yang menyadarkan atau alat kesadaran. Pekerti berarti kelakuan. Secara terminologi, kata budi ialah yang ada pada manusia yang berhubungan dengan kesadaran, yang didorong oleh pemikiran, rasio yang disebut dengan nama karakter. Sedangkan pekerti ialah apa yang terlihat pada manusia, karena didorong oleh perasaan hati, yang disebut behavior. Jadi dari kedua kata tersebut budipekerti dapat diartikan sebagai perpaduan dari hasil rasio dan rasa yang bermanifestasi pada karsa dan tingkah laku manusia. (sumber : wikipedia)

Budi Pekerti merupakan induk dari segala etika, tata krama, tata susila, perilaku baik dalam kehidupan, pergaulan, dan pekerjaan sehari-hari. Oleh karena itu, penanaman budi pekerti harus ditanamakan sejak awal dalam lingkungan keluarga oleh orang tua kepada anaknya, dilanjutkan dalam lingkungan sekolah dan masyarakat sekitar pada umumnya.

Masih ingat kasus Sambudi, seorang guru yang dipenjarakan gara-gara cubit muridnya di Sidoarjo? Kasus tersebut mencuat setelah orang tua siswa yang berprofesi sebagai anggota TNI AD melaporkan Sambudi dengan tuduhan penganiayaan ke Polsek setempat. Padahal, masalahnya sepele yaitu sang guru (Sambudi) mencubit muridnya karena asyik nongkrong di tepi sungai saat ada kegiatan sholat berjamaah di mushola sekolah. Tidak hanya itu, kasus yang sama sebelumnya juga menimpa Nurmayanti, guru Biologi di SMP Negeri 1 Bantaeng, Sulawesi Selatan yang dipenjarakan gara-gara mencubit anak Polisi.

Saya pun mencoba mengingat masa-masa merah hati (kan masih SD, jadi belum putih abu-abu). Waktu itu, di kelas 5 SD Negeri Sedahkidul teman-teman pada bermain dan ramai sendiri hingga akhirnya salah satu guru sekaligus wali kelas masuk ke kelas sambil membawa alat pemukul dari bambu yang sudah dibilah tipis dan hampir semua anak laki-laki di kelas kami terkena pukul (termasuk saya, padahal saya saat itu tidak ramai dan asyik membaca buku). Sedangkan, murid perempuan tidak satu pun yang terkena pukul ditambah satu teman laki-laki saya yang bernama Laras Suko yang kebetulan pada saat itu dia asyik tiduran jadi tidak terkena pukul. Apa boleh buat, semua sudah terjadi dan akibat terkena pukul tersebut punggung saya pun tergores serta lukanya pun membekas. Sesampainya di rumah, saya pun tidak bercerita  kepada orang tua saya tentang kejadian yang saya alami di sekolah. Meskipun terkena pukul, tidak ada satu pun murid yang melaporkan kasus pemukulan tersebut karena toh awalnya yang salah adalah kami yang ramai di kelas. Meskipun yang ramai beberapa orang, imbasnya semua anak laki-laki terkena pukul kecuali satu temanku. Itulah kisah yang saya alami ketika masa-masa merah hati yang terkena pukul dari guru kelas ketika duduk di bangku kelas 5 Sekolah Dasar.

Kembali kepada topik pembahasan awal yaitu budi pekerti. Penanaman budi pekerti harus mengarah kepada pembentukan budi pekerti luhur anak, remaja dan orang tua sehingga budi pekerti menjadi bagian dari budaya hidup yang dilakukan manusia untuk mencapai kebahagiaan. Selaras dengan hal tersebut, Kementerian Pendidikan Nasional telah merumuskan 18 nilai karakter bangsa yang harus ditanamkan dalam diri peserta didik sebagai upaya membangun karakter bangsa melalui pendidikan di sekolah atau madrasah. 
Artis Film Lima Elang - Yuk, bergabung di Gerakan Pramuka !
Adapun ke-18 Nilai Karakter Bangsa tersebut meliputi : religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu,  semangat kebangsaan atau Nasionalisme, Cinta Tanah Air, menghargai prestasi, komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial dan tanggung jawab. Untuk mewujudkan karakter budi pekerti yang sesuai dengan nilai karakter bangsa tersebut saya sarankan kepada peserta didik untuk mengikuti kegiatan kepramukaan di sekolah. Mengapa? Karena dengan mengikuti kegiatan kepramukaan kamu akan menemukan jati dirimu yang sesungguhnya. Bravo Pramuka Indonesia ! (@kakdidik13)

Challenge One Day One Post yang digelar oleh Fun Blogging Community 01 September 2016

Share with your friends

7 comments

  1. Salam pramuka kak Didik :) Waah... kalau 18 karakter itu melekat di semua anak Indonesia, keren n super banget ya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Salam... Setidaknya nggak harus 100% sih, tapi jika bisa memenuhi tambah hebat :)

      Delete
  2. Dulu ikutan Pramuka itu pengennya karena ada kehiatan kempingya hihihi, tapi sampe saya jadi penggalang pun paling kempingnya seputaran sekolah. Kan kan pengen yangbdi tengah hutan, eaaa modus banget deh.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wih, asyik juga nih... Ikut Pramuka itu mengasyikkan kak, kita diajari hidup mandiri dan berbagai kegiatan positif lainnya dengan berpegang pada Tri Satya dan Dasa Darma :D

      Wah, dulu saya kemahnya sering di hutan kak

      Delete
  3. Ketika bunda baca dari awal kalimat, bunda koq rasanya pernah baca nih untaian kalimat, entah siapa penulisnya...eeehh, ternyata lega juga akhirnya bunda tahu, bunda pernah membacaanya di Wikipedia, hehe... Anak-anak bunda sejak SD s/d SMP aktif di Pramuka, sehingga soal kedisplinan dan punctuality sudah ternaman dengan baik. Sadar atau tidak sadar budi pekerti telah mulai terbentuk dari sana.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya Bunda saya ambil kalimat tersebut dari Wikipedia. Asyik nih, kemarin anaknya Bunda ikutan Jambore Nasional X 2016 nggak di Bumi Perkemahan Cibubur? Lewat Pramuka kita diajarkan arti kehidupan yang sesungguhnya hehe

      Delete
  4. Pramuka walaupun dulu aku suka malas ikutan tapi ternyata manfaatnya banyak banget termasuk soal pendidikan budi pekerti.

    ReplyDelete

Didik Jatmiko merupakan Blogger dan YouTuber dari Bojonegoro yang mencoba berkreasi, silahkan berkomentar sesuai postingan dan dilarang berkomentar menyinggung SARA dan SPAM.

Terima kasih telah berkunjung dan salam damai dari Bojonegoro.

Notification
This is just an example, you can fill it later with your own note.
Done